Sembahyang Bersama Hari Raya Saraswati di SD Negeri 3 Nyalian, Sabtu 8 Februari 2025

"Ilustrasi foto suasana persembahyangan di SD Negeri 3 Nyalian saat Hari Raya Saraswati sebagai bentuk penghormatan terhadap ilmu pengetahuan". (Dok. Pribadi Sekolah).

Sembahyang Bersama Hari Raya Saraswati di SD Negeri 3 Nyalian, Sabtu 8 Februari 2025. Hari Raya Saraswati merupakan salah satu hari suci bagi umat Hindu yang diperingati setiap 6 bulan sekali, tepatnya pada Saniscara Umanis Wuku Watugunung. Pada hari Saraswati ini, umat Hindu menghormati turunnya ilmu pengetahuan suci yang diyakini membawa kemakmuran, kemajuan, dan kedamaian bagi kehidupan manusia.

Di SD Negeri 3 Nyalian, perayaan Hari Raya Saraswati tahun ini jatuh pada Sabtu, 8 Februari 2025, dan dirayakan dengan penuh kekhidmatan oleh seluruh siswa, guru, serta pegawai sekolah.

Sembahyang bersama Hari Raya Saraswati menjadi bagian utama dalam perayaan hari Saraswati ini, bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur atas ilmu pengetahuan serta memohon berkah agar para siswa semakin tekun dalam belajar.

Dalam artikel ini, kita akan melihat bagaimana suasana perayaan Hari Raya Saraswati di SD Negeri 3 Nyalian, mulai dari persiapan, pelaksanaan upacara sembahyang bersama, hingga nilai-nilai pendidikan dan spiritual yang terkandung dalam tradisi ini.

Latar Belakang Hari Raya Saraswati

1. Makna Hari Raya Saraswati bagi Umat Hindu

Hari Raya Saraswati dipercaya sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan suci. Dewi Saraswati, yang merupakan simbol ilmu pengetahuan, seni, dan kebijaksanaan, dihormati pada hari Saraswati ini.

Umat Hindu meyakini bahwa dengan memuliakan Dewi Saraswati, mereka akan diberikan berkah dalam menuntut ilmu dan mengembangkan kreativitas.

2. Mengapa Pada Hari Raya Saraswati Tidak Boleh Belajar?

Dalam Lontar Sundarigama, disebutkan bahwa pada Hari Raya Saraswati, kegiatan belajar dilarang. Hal ini karena hari tersebut digunakan untuk mengupacarai sumber-sumber ilmu pengetahuan, seperti buku, lontar, dan alat tulis.

Oleh sebab itu, di sekolah-sekolah, buku pelajaran tidak digunakan, dan sebagai gantinya diadakan sembahyang bersama Hari Raya Saraswati serta kegiatan keagamaan lainnya.

Persiapan Menjelang Perayaan Hari Raya Saraswati

Di SD Negeri 3 Nyalian, persiapan perayaan Hari Raya Saraswati sudah dimulai beberapa hari sebelumnya. Beberapa hal yang telah dilakukan antara lain:

• Membersihkan dan menghias area sekolah, terutama berbagai tempat sembahyang di sekolah.
• Menyiapkan sarana upacara, seperti banten (sesajen), dupa, serta perlengkapan sembahyang lainnya. Sesajen yang digunakan meliputi peras daksina, rayunan putih kuning, dan canang sari.
• Koordinasi antara guru dan siswa untuk memastikan seluruh rangkaian acara berjalan lancar tanpa hambatan.

Pelaksanaan Sembahyang Bersama di SD Negeri 3 Nyalian

1. Sembahyang Bersama di Pagi Hari

Sejak pagi hari, siswa, guru, dan pegawai sekolah berkumpul di area sekolah untuk melaksanakan sembahyang bersama Hari Raya Saraswati di SD Negeri 3 Nyalian.

Ritual Upacara Perayaan Hari Raya Saraswati di SD Negeri 3 Nyalian dipimpin oleh Jro Mangku, salah seorang pemuka agama dari desa setempat.

Upacara perayaan Hari Raya Saraswati ini berlangsung dari pukul 08.00 Wita hingga pukul 10.30 Wita, diikuti dengan khidmat oleh seluruh warga sekolah.

Upacara sembahyang bersama Hari Raya Saraswati ini diawali dengan Puja Trisandya, dilanjutkan dengan Panca Sembah, yang dipimpin oleh Guru Kelas 1 di SD Negeri 3 Nyalian.

2. Penghormatan pada Buku dan Alat Tulis

Selain beberapa ruangan, di ruangan kelas, guru dan siswa juga menghaturkan sesajen kecil di atas buku dan alat tulis mereka.

Hal ini sebagai bentuk penghormatan terhadap ilmu pengetahuan yang telah mereka peroleh selama ini.

3. Nunas Tirta Saraswati (air suci)

Setelah selesai sembahyang bersama Hari Raya Saraswati, seluruh peserta menerima Tirta Saraswati (air suci) sebagai simbol penyucian diri.

Tirta Saraswati (air suci) ini diyakini memberikan berkah dan perlindungan, serta memberikan kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan bagi umat Hindu.

Suasana kebersamaan yang begitu kental tercipta berkat partisipasi aktif dari seluruh warga sekolah selama kegiatan perayaan Hari Raya Saraswati ini berlangsung.

Tujuan Sembahyang Bersama Hari Raya Saraswati

Sembahyang bersama Hari Raya Saraswati di SD Negeri 3 Nyalian menjadi salah satu tradisi penting dalam perayaan Hari Raya Saraswati ini.

Umat Hindu melaksanakan persembahyangan di berbagai tempat, seperti pura, kantor, hingga padmasana di lingkungan sekolah atau rumah.

Adapun tujuan sembahyang bersama Hari Raya Saraswati di SD Negeri 3 Nyalian adalah sebagai berikut:

• Mengucap syukur kepada Sang Hyang Widhi atas anugerah ilmu pengetahuan dan kecerdasan.
• Menghormati Dewi Saraswati sebagai simbol ilmu pengetahuan, seni, dan pendidikan.
• Sebagai pengingat bahwa ilmu pengetahuan memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari.

Simbol dan Makna Dewi Saraswati

Dalam ajaran Hindu, Dewi Saraswati dikenal sebagai istri Dewa Brahma sekaligus dewi pelindung pengetahuan, kesadaran (widya), dan sastra. Berkat anugerah-Nya, manusia dapat hidup beradab dan berkembang dalam kebudayaan.

Dewi Saraswati digambarkan sebagai sosok cantik yang duduk di atas bunga teratai, dengan kendaraan seekor angsa atau merak. Ia memiliki 4 tangan yang masing-masing memegang alat musik veena, tasbih (ganatri), serta kitab suci.

Setiap elemen dalam representasi Dewi Saraswati memiliki makna yang mendalam, meliputi:

• Kulit putih melambangkan kesucian dan kebersihan ilmu pengetahuan.
• Kitab di tangan kiri mencerminkan pentingnya ilmu pengetahuan sekuler.
• Veena melambangkan harmoni seni, musik, dan budaya.
• Tasbih di tangan kanan menunjukkan keutamaan ilmu spiritual.
• Angsa sebagai simbol kemampuan membedakan yang baik dan buruk.
• Bunga teratai menggambarkan kemurnian di tengah lingkungan yang tidak sempurna.

Makna Hari Raya Saraswati

Pemujaan kepada Dewi Saraswati merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah ilmu pengetahuan.

Dalam kepercayaan Hindu, Tuhan Yang Maha Esa memiliki berbagai manifestasi sesuai dengan fungsinya yaitu:

1. Brahma sebagai pencipta
2. Wisnu sebagai pemelihara
3. Siwa sebagai pendaur ulang

Sebagai shakti Dewa Brahma, Dewi Saraswati melambangkan aspek Tuhan Yang Maha Esa dalam pemberian ilmu, kecerdasan, dan seni.

Melalui perayaan Hari Raya Saraswati ini, umat Hindu berharap dapat terhindar dari avidya (kebodohan) serta terus dibimbing menuju pencerahan dan kedamaian abadi.

Nilai dan Hikmah dari Perayaan Hari Raya Saraswati

1. Menanamkan Rasa Syukur

Melalui perayaan Hari Raya Saraswati ini, siswa diajarkan untuk bersyukur atas ilmu yang mereka terima dan menghormati sumber-sumber ilmu pengetahuan.

2. Meningkatkan Kesadaran Spiritual

Kegiatan sembahyang bersama Hari Raya Saraswati memberikan pengalaman spiritual yang mendalam bagi siswa, memperkuat rasa kebersamaan dan keyakinan mereka terhadap ajaran agama.

3. Mempererat Hubungan Antar Warga Sekolah

Melalui kegiatan sembahyang bersama Hari Raya Saraswati ini, suasana kekeluargaan di sekolah semakin erat. Seluruh warga sekolah, seperti siswa, guru, dan pegawai sekolah berpartisipasi bersama dalam satu kegiatan yang penuh makna.

Kesimpulan

Perayaan Hari Raya Saraswati di SD Negeri 3 Nyalian pada Sabtu, 8 Februari 2025 bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga merupakan momen refleksi bagi seluruh warga sekolah untuk memahami pentingnya ilmu pengetahuan.

Sembahyang bersama Hari Raya Saraswati yang dilakukan di sekolah mengajarkan siswa untuk selalu menghormati ilmu dan menjadikan pendidikan sebagai jalan menuju masa depan yang lebih baik.

Semoga perayaan Hari Raya Saraswati ini semakin memperkuat kecintaan siswa SD Negeri 3 Nyalian terhadap ilmu pengetahuan dan menumbuhkan karakter yang lebih baik. Selamat Hari Raya Saraswati!.

Demikian informasi tentang Sembahyang Bersama Hari Raya Saraswati di SD Negeri 3 Nyalian, Sabtu 8 Februari 2025  ini. Semoga artikel ini bermanfaat khususnya bagi para siswa, guru, dan pegawai sekolah di SD Negeri 3 Nyalian. Salam Edukasi. Salam Pancasila.